Terus terang, sudah lama ya saya yaitu sejak saya belajar di Lembaga Pendidikan Perkebunan memperhatikan bahwa tanaman durian itu seperti anak kecil, manjanya minta ampun. Namun itu setara kok dengan hasil buahnya yang NIKMAT banget!!
Jadi kalau pun kita mesti bekerja keras....alias meluangkan banyak waktu untuk perawatan maxi untuk pohon durian kita.....yah wajar aja! Banyarannya memang setara kok......buah denga kelezatan tiada tara!!
Nah, masalahnya adalah kita sibuk banget dan kita tak punya waktu untuk mengurus tanaman durian kita. Payah kan???! Kalau ini terjadi pada saya, maka saya akan mengubah niat saya untuk menanam bibit durian...sebelum semuanya terlambat. Eehhhh sampeyan malah nekad. Tidak, pilihan saya cuma satu: DURIAN. Ohhh yo wis ayo kita bicara lebih serius.
Perlu Anda ketahui bahwa kebanyakan kegagalan kebun durian adalah human error. Percaya lah. Berkali-kali itu terjadi. Masih nggak percaya?
Barusan saya membangun kebun durian yang tidak dirawat sendiri pemiliknya. Sang tuan pemilik kerjanya jauh di luar Jawa. Dia menitipkan pada saudara kandungnya sendiri. Entah lah sejak pengiriman bibit durian sampai proses penanaman yang saya lakukan, tidak sedikit pun sang adik mau berinisiatif untuk bertanya pada saya tentang cara perawatan yang baik atau sekedar membantu/ mengawasi proses penanaman bibit durian. Saya jadi pesimis banget meski saya sudah mencoba memberi tutorial singkat sebelum saya pulang, dan hal yang saya takutkan benar benar terjadi. Hanya selang 1 Minggu, saya dapat laporan bibit durian satu persatu mati. Hadewww.......saya pun mencoba untuk memeriksa dan mencari penyebabnya. Saya tidak kaget ketika tahu penyebabnya......bahwa selama seminggu bibit durian tidak tersentuh air sedikitpun.....hadewww!!! Dasar dableg!
Saya pribadi wakti kecil ketika bapak saya masih punya banyak kebun buah, berkali kali mengalami kedahsyatan hempasan human error ini. Berganti-ganti karyawan dan saya sekarang pun paham mana orang yang serius merawat dan tidak. Mungkin Anda marah bila saya katakan bahwa banyak orang yang tanpaknya baik ternyata menjadi pembunuh TERKEJAM untuk bibit maupun tanaman buah bapak saya. Saya sampai menitikkan air mata kalau ingat itu. Bahkan sejarah pun berulang kepada saya.....saya membuka kebun buah maupun pembibitan buah, selalu saja human error menjadi peristiwa yang menyesakkan dada. Karena menyaksikan kekejaman pembantaian yang mereka lakukan. Sedih saya...bener-bener sedih!
Sebagian besar mereka tidak menyadari apa yang mereka lakukan. Sebab bibit buah saya banyak yang merupakan koleksi yang sulit didapat, atau sudah saya pelihara lama sekali. Eh mereka satu persatu mati, dan lucunya mereka kayak orang lugu, nggak merasa berdosa. Maaf, saya baru tahu kekejaman itu setelah mereka keluar. Yang paling menyedihkan adalah kebohongan bahwa banyak tugas yang harus mereka lakukan tetapi mereka tidak lakukan....atau mereka lakukan asal-asalan tidak sesuai standar baku, sebab sulit sekali kita memeriksa secara visual saking banyaknya bibit atau luasan lahan yang sangat luas. Yang paling menonjol banget adalah tidak menyiram bibit-bibit durian lemah yang ada di lapangan ataupun di pot. Ini tidak terdeteksi dalam waktu pendek, tanaman tampak hidup tapi kurang sehat. Setelah lama baru kelihatan tanaman di serang hama penyakit, terutama rayap karena akar mengering. Seharusnya kita marah kalau sudah sampai tahapan ini, namun sekali lagi kita dikelabui mereka......bahwa penyebab semua itu adalah seranga HAMA PENYAKIT di kebun yang tak terelakkan! Penyebabnya adalah alam, apa kita bisa nyalahkan alam??
Rasanya MARAH saya kalau kita ingat itu semua.....mereka dibayar tapi malas. Malas yang tak bisa dimaafkan, kemalasan yang disengaja. Paraahhh!!!
Pesan saya, hati-hati sekali mengangkat karyawan meski maksud Anda baik.....menolong orang yang tak punya kerjaan. Baik itu saudara maupun teman. Periksa secara detail karakternya, siapa dia sesungguhnya. Kalau tidak ingin kebun durian Anda rusak parah!!!! Ok!
NB: Teman saya pernah kirim durian bongkaran yang sudah berbuah dan harganya jelas mahal banget di daerah Boyolali. Satu bulan kemudian dia dimaki-maki pembelinya karena durian bongkarannya mati. Ketika dia tanya saya, maka saya jawab itu hama human error!! Dia ketawa ngakak. Tapi kemudian terbukti saya benar 100%.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan