Penjualan bibit durian Bawor dan durian Musangking yang merajai pembibitan kita selama bertahun-tahun, tiba-tiba ada bibit durian lain yang bila diperhatikan di pasaran 2 tahun terakhir ini melesat terus penjualannya, baik di tingkat eceran apalagi di proyek2 resmi pemerintah. Meski kontroversial, kta harus realistis....gondrong pokoke! Durian itu bernama Durian Kromo.....entah lah apakah karena sudah memegang sertifikasi ya? Atau karena isunya merupakan durian Monthong yang berkamuflase aja? Kok bisa meroket gitu....namun durian ini ternyata punya cerita yang panjang sekali dan lucu sebelum bisa naik ke atas seperti ini. Nyok kita ikuti awal2 kesuksesannya dulu:
Harus diakui, gara-gara ulah mbah Kromo dari Banyumas dulu maka dunia perjagadan durian Monthong yang sedang berada di puncak waktu itu jadi kacau balau. Bagaimana tidak? Saya yang sejak kecil bergelut dengan Mointhong aja dibuat bingung setengah mati. Mana yang benar ya?
Awalnya sich cuman crita jalan-jalannya mbah Kromo di supermarket dan melihat durian Monthong yang manis dan terkenal itu......maka tercetuslah ide brilian: bagaimana bila durian lokal miliknya yang berwarna orange di rumah dan bentuk fisik buahnya sedahsyat durian Monthong itu DIBERI NAMA MONTHONG ORANGE aja?
Yang terjadi kemudian, efeknya sungguh luar biasa....durian orangenya pak Kromo pun dikenal dimana-mana sebagai bagian dari deretan durian bangkok yang masuk ke Indonesia, bukan durian lokal. Bahkan di Banyumas sendiri, orang2 menyebutnya sebagai durian Monthong saja....
Dan lucunya, ketika bibit durian Monthong yang asli masuk ke Banyumas.....orang2 menyebutnya sebagai durian Kanee. Badalahhhh.....mumet!
Nah, sejak saat itu.....kebingungan massal pun terjadi. Orang di luar Banyumas pun banyak yang latah dan menyebutnya sebagai durian Monthong jugak, namun diberi embel2. Ada yang menyebut Monthong daun pendek, Monthong pahit, Monthong Golden King dan sebagainya. Tragisnya.....orang awampun jadi bingung mana Monthong yang asli?? Apalagi durian milik mbah Kromo makin kesohor setelah ada yang mendaulatnya sebagai batang atasnya durian Bawor. Makin runyam kan?
Pak Sarno sendiri sebagai pemilik sah durian Bawor kekeh bilang bahwa durian Bawor ada 2 jenis, yang daun panjang dan pendek. Jan bingung tenan....muntah!!
Yang terjadi kemudian, efeknya sungguh luar biasa....durian orangenya pak Kromo pun dikenal dimana-mana sebagai bagian dari deretan durian bangkok yang masuk ke Indonesia, bukan durian lokal. Bahkan di Banyumas sendiri, orang2 menyebutnya sebagai durian Monthong saja....
Dan lucunya, ketika bibit durian Monthong yang asli masuk ke Banyumas.....orang2 menyebutnya sebagai durian Kanee. Badalahhhh.....mumet!
Nah, sejak saat itu.....kebingungan massal pun terjadi. Orang di luar Banyumas pun banyak yang latah dan menyebutnya sebagai durian Monthong jugak, namun diberi embel2. Ada yang menyebut Monthong daun pendek, Monthong pahit, Monthong Golden King dan sebagainya. Tragisnya.....orang awampun jadi bingung mana Monthong yang asli?? Apalagi durian milik mbah Kromo makin kesohor setelah ada yang mendaulatnya sebagai batang atasnya durian Bawor. Makin runyam kan?
Pak Sarno sendiri sebagai pemilik sah durian Bawor kekeh bilang bahwa durian Bawor ada 2 jenis, yang daun panjang dan pendek. Jan bingung tenan....muntah!!
Yang paling PARAH....di sosmed ada yang menuntut keras dan menyebut secara ngawur dan bodon tenan.....bahwa durian Monthong itu berasal dari mbah Kromo Banyumas. Halahhh...
Maka perburuan selama 3 tahun saya menjadi penelusuran kejelasan asal durian terpanjang yang pernah saya lakukan.
Awalnya saya langsung melacak ke RC Getas sebagai gudangnya induk2an durian Bangkok di tahun 80-an (sayang...kini tak bersisa). Soalnya banyak orang Banyumas yang dolan ke sini. Terlihat mirip durian Kanjo yang dikenal di sana (meski kemudian terbukti bukan durian Kanjo), namun setelah merasa kan buah dan melihat warna daging buah durian Kanjonya itu rasanya kok lain ya? Selain the three musketeers: durian Kanjo, Montong dan Kanee....sebetulnya durian Thailand juga punya durian Bangkok 1, Bangkok 2 dan Bangkok 3.......sayang koleksi itu sudah sulit dicari turunannya di sekitar RC Getas.
Awalnya saya langsung melacak ke RC Getas sebagai gudangnya induk2an durian Bangkok di tahun 80-an (sayang...kini tak bersisa). Soalnya banyak orang Banyumas yang dolan ke sini. Terlihat mirip durian Kanjo yang dikenal di sana (meski kemudian terbukti bukan durian Kanjo), namun setelah merasa kan buah dan melihat warna daging buah durian Kanjonya itu rasanya kok lain ya? Selain the three musketeers: durian Kanjo, Montong dan Kanee....sebetulnya durian Thailand juga punya durian Bangkok 1, Bangkok 2 dan Bangkok 3.......sayang koleksi itu sudah sulit dicari turunannya di sekitar RC Getas.
Penelusuran selanjutnya langsung ke petani-petani durian di Banyumas......meski lugu, namun aroma saling menutupi dan crita2 berbau agak bohong, maaf saling menjelek2kan rada kentara di sini. Ada gap di antara mereka sendiri. Ini membuat saya mutung......penelusuran langsung saya hentikan!
Kira2 8 bulan yang lalu saya lanjutkan lagi perburuannya lagi setelah tahu pamor durian Kromo meroket dari beberapa sumber......perburuan pun dimulai ke beberapa pusat pembibitan seperti Salaman dan Majalengka. Namun hasilnya malah makin membingungkan. Barulah setelah saya brani nglembur di perpustakaan2 termasuk di almamater saya di Lembaga pendidikan Pekebunan Jogja. Titik terang mulai kelihatan meski saya belum bisa memastikan apakah durian Kromo asli itu lokal, introduksi atau persilangan alam seperti durian pelangi Manukwari. Yang jelas itu bukan durian Monthong....titik! hehhhee.
Final, baru kemarin saya sowan ke mbah Kromo yang jalannya tinggi menanjak dan harus menyeberangi sungai itu. Pengakuan mbah Kromo di awal tulisan ini tentang jalan2 di supermarket dan ulahnya itu membuka segalanya. Durian Kromo yang fenomenal itu jelas2 bukan durian Monthong. Namun melihat KEDAHSYATAN produksinya, baik kualitas maupun kuantitasnya yang ngedap-ngedapi jelas ini bukan durian biasa. Ada sesuatu yang MISTERI....
Pengakuan mbah Kromo dan anaknya (mas Roni) sendiri jelas bahwa durian kromo berasal dari indukkan yang sudah mati akibat petir. Sedangkan indukkan sekarang adalah turunannya asli yang sama persis dengan indukkannya yang dulu.
Katahanan terhadap hama dan penyakit, serta umurnya yang sampek puluhan tahun membuat saya yakin bisa jadi itu memang durian lokal super.
Dan yang jelas sekarang.....ulah nakal mbah Kromo berbuah maniskan?...
Durian Kromo mulai dikenal dan terus diakui, bahkan sebagai durian terhebat tahun ini......mengalahkan durian Musangking yang sudah bertengger 2 tahun berturut2....salut!!!
Durian Kromo jelas ENDAP (enak dan sedap).....tak tertandingi soal perpaduan warna buah yang orange menggoda, rasanya yang begitu nikmat, buahnya yang jumbo dan produksinya yang menjijikkan (buanyak banget), susul menyusul. Soalnya saya rada takut dan melongo kalau lihat buahnya dari bawah yang ting gemrandul itu meski postur pohon durian Kromonya masih kecil. Yang jelas saya hanya bisa menyimpulkan dari para pembeli bibit durian Kromo yang mulai inden; DURIAN KROMO ADALAH MESIN UANG YANG CIAMIK SAAT INI!
bRAVOOOO!!!
Bersama pak Kromo dan anknya mas Roni.......
Pengakuan mbah Kromo dan anaknya (mas Roni) sendiri jelas bahwa durian kromo berasal dari indukkan yang sudah mati akibat petir. Sedangkan indukkan sekarang adalah turunannya asli yang sama persis dengan indukkannya yang dulu.
Katahanan terhadap hama dan penyakit, serta umurnya yang sampek puluhan tahun membuat saya yakin bisa jadi itu memang durian lokal super.
Dan yang jelas sekarang.....ulah nakal mbah Kromo berbuah maniskan?...
Durian Kromo mulai dikenal dan terus diakui, bahkan sebagai durian terhebat tahun ini......mengalahkan durian Musangking yang sudah bertengger 2 tahun berturut2....salut!!!
Durian Kromo jelas ENDAP (enak dan sedap).....tak tertandingi soal perpaduan warna buah yang orange menggoda, rasanya yang begitu nikmat, buahnya yang jumbo dan produksinya yang menjijikkan (buanyak banget), susul menyusul. Soalnya saya rada takut dan melongo kalau lihat buahnya dari bawah yang ting gemrandul itu meski postur pohon durian Kromonya masih kecil. Yang jelas saya hanya bisa menyimpulkan dari para pembeli bibit durian Kromo yang mulai inden; DURIAN KROMO ADALAH MESIN UANG YANG CIAMIK SAAT INI!
bRAVOOOO!!!
Bersama pak Kromo dan anknya mas Roni.......
Tiada ulasan:
Catat Ulasan