Banyak teman pembibit, atau bahkan calon pekebun sendiri yang tidak tahu bagaimana memulai mengebunkan durian, termasuk budidayanya.....mereka disibukkan oleh reka mereka biaya yang justru memusingkan mereka sendiri. Apalagi bila biaya kemudian ditotalkan dari mulai menanam sampai ke panen akan membuat mata mereka terbelalak tak percaya, maka sebaiknya perhitungan biaya dibuat secara bertahap saja sehingga terasa kecil, saya buat supaya tidak menakutkan, toh masih ada waktu untuk mencari modal lagi setelah tahap awal yang akan dibahas dalam proposan ini selesai. Begitu mudah CARA BUDIDAYANYA dan murah....monggo dibaca:
PROPOSAL PEMBUATAN KEBUN KOLEKSI DURIAN
I. Pendahuluan
Tanaman durian semula berupa tanaman liar yang berasal dari hutan Malaysia,
Sumatra, dan Kalimantan. Buah durian sangat digemari hampir semua orang dan
sudah dikenal di Asia Tenggara pada umumnya sejak abad VII Masehi. Buah
durian yang tersohor rasanya begitu manis, terkadang bercampur pahit,
beraroma keras dengan warna dagingnya yang ngejreng kekuningan dan
banyak mengandung kalori, vitamin, lemak dan protein, benar-benar diburu para
maniak durian. Di Thailand budidaya tanaman durian sudah dilakukan secara
intensif dalam kawasan berbentuk kebun yang cukup luas, sedang di Indonesia
pada umumnya masih berupa tanaman yang di tanam di pekarangan. Sehingga
terkesan tak terawat seperti hutan. Manfaat tanaman durian selain diambil
buahnya, pohonnya dapat dipakai sebagai pencegah erosi di lahan yang miring dan
peneduh, sedangkan batangnya digunakan sebagai bahan kayu tinggi dengan
nilai jual untuk bangunan, bijinya mempunyai kandungan pati,
kulitnya dapat dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus.
Saat ini, permintaan dan harga buah duriannya tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Apalagi untuk durian-durian super seperti Musangking, harga per buah bisa mencapai Rp 500.000,- dan itu pun mesti inden.
Saat ini, permintaan dan harga buah duriannya tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Apalagi untuk durian-durian super seperti Musangking, harga per buah bisa mencapai Rp 500.000,- dan itu pun mesti inden.
II. Pemenuhan Syarat Tumbuh yang Cocok
a. Iklim
Durian tumbuh dengan baik di daerah tropika basah dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun dengan lama bulan basah 9-10 bulan/tahun dan 1-2 bulan kering sebelum berbunga. Intensitas cahaya 40-50%, dengan suhu 22-30ºC.
b. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang baik antara 50-800 M dpl, jika bibit durian ditanam pada daerah yang lebih tinggi akan menurunkan mutu dan produksi nantinya.
c. Tanah
- Bibit durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan
optimum pada pH 6-6,5.
- Kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara
50-150 cm dan 150-200 cm, karena akar durian sangat peka (busuk) bila
terendam air.
- Tanah grumosol dan andosol cocok untuk bibit/ tanaman durian.
- Tanah subur dan kaya kandungan bahan organik.
III. Pelksanaan Tehnik Budidaya
a. Persiapan dan Pengolahan lahan
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.
- Lahan dibersihkan dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar,
kemudian dibajak/dicangkul
- Di sekitar kebun perlu dibuat saluran drainase guna menghindari adanya
genangan.
- Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum musim hujan.
b. Penanaman
- Jarak tanam 8 x 8 M untuk jenis bibit durian genjah dan unggul.
Diupayakan monokultur.
- Lubang tanam yang dianjurkan dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm atau
disesuaikan dengan jenis tanah dan
kondisi lahan, tanah galian bagian atas (20 cm) dipisahkan
dengan tanah galian bagian bawah dan dibiarkan selama 2-3 minggu.
- Lubang tanam ditutup kembali, dengan
tanah galian atas lebih dahulu dimasukkan setelah
dicampur dengan tanah humus/ subur.
- Penanaman bibit durian dilakukan awal musim hujan pada pagi dan sore
hari agar bibit yang sudah ditanam tidak langsung terkena matahari.
- Bibit durian ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat
pada batang kayu/bambu agar bibit durian dapat tumbuh tegak lurus.
- Bibit durian yang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan
untuk menghindari sengatan matahari curah hujan yang lebat. Naungan dapat
dibongkar setelah bibit durian berumur 3-5 bulan.
- Tanah di sekitar bibit durian sebaiknya ditutup rumput/jerami kering
sebagai mulsa, agar kelembaban tanah dapat stabil.
c. Pemeliharaan
- Pengendalian Gulma Alang-alang dan Penyiangan, dilakukan lewat penyemprotan cara
kimiawi, sedangkan penyiangan untuk membuang gulma (rumput) yang tumbuh di
sekitar tanaman (1 m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan
bibit durian
- Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Tahap awal pertumbuhan penyiraman bibit durian dilakukan
setiap hari pagi dan sore hari, tetapi tanah tidak boleh tergenang
terlalu lama (terlalu basah).
b. Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12
L/hari.
c. Setelah bibit durian berumur satu bulan
penyiraman dilakukan 3x/minggu. Jika tanaman sudah berbuah, penyiraman
harus diperhatikan karena kalau kekurangan air dapat mengakibatkan kerontokan
buah.
d. Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen karena diperlukan
untuk memulihkan kondisi tanaman menjadi normal kembali.
3. Pemupukan pada
tanaman yang belum menghasilkan (TBM),
dilakukan dengan dosis sbb:
a. Pemupukan NPK (15:15:15) dilakukan 2 kali/tahun, dengan dosis sbb:
a. Pemupukan NPK (15:15:15) dilakukan 2 kali/tahun, dengan dosis sbb:
- Bibit durian umur 1 tahun,
dosis pupuk NPK 40 - 80 gr/pohon/tahun.
- Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 -
300 gr/pohon/tahun.
- Tanaman umur 3 - 4 tahun, dosis pupuk NPK 400
- 600 gr/pohon/tahun.
b. Pupuk
organic/kompos/pupuk kandang diberikan setahun sekali pada akhir musim
hujan dengan dosis minimal 15-20kg/pohon.
4. Pemupukan pada tanaman yang sudah menghasilkan (TM), dengan dosis/pohon sbb :
- Sesudah pemangkasan, pupuk organik 40-60 kg,
urea 670 gr, SP-36 890 gr, KCl 530 gr
- Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445
gr, KCl 265gr
- Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gr,
SP-36 650 gr, KCl 150 gr
- Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr,
KCl 100 gr
- Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36
650 gr, KCl 150gr.
5. Cara memupuk, dibuat selokan melingkari bibit
durian/ tanaman dengan garis tengah selokan disesuaikan dengan
lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm dan tanah cangkulan
disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam
selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan dan diratakan.
Apabila tanah dalam keadaan kering segera lakukan
penyiraman.
6. Pemangkasan akar
- Pemangkasan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman
sampai 40% selama 1 musim.
Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar
selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas
buah, buah lebih keras dan lebih tahan lama.
- Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga,
paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas,
hasil kurang baik.
- tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari
panen berkurang dan pertumbuhan terhambat.
- Cara pemotongan: kedua sisi barisan pangkal batang.
7. Pemangkasan bentuk, dilakukan
dengan :
- Tanaman sudah berumur 1 tahun.
- Pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang tidak
diinginkan (cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal atau
terserang hama & penyakit), cabang-cabang primer terpilih diatur
jaraknya sekitar 40-60 cm.
- Pertumbuhan cabang diarahkan
supaya mendatar atau membentuk
sudut sekitar 90 derajat dengan batang utama, dengan mengikat pucuk cabang
dengan tali yang diberi pemberat.
- Tunas-tunas liar yang
tumbuh di cabang
terpilih harus dipangkas dan sisakan 1-2 cm dari
pangkal cabang.
- Tinggi tanaman dipertahankan sekitar 4
m dari permukaan tanah dan cabang terendah berjarak 0,7-1 m
dari permukaan tanah.
- Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
8. Pemangkasan pemeliharaan,
dilakukan dengan :
- Tanaman sudah mulai berproduksi pertama
- Memangkas cabang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terserang
hama & penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang besar/produktif
dibersihkan dengan menyisakan 1/3 bagian ujung
- Memangkas cabang/tunas liar yang tumbuh
tidak pada tempatnya
- Memangkas dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau
tersembunyi/terlindung
- Memangkas dahan dan rantingyang lemah serta tajuk bagian atas yakni
turun 1 ruas pada ujung ranting (terminal)
- Memangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk
atau ke arah bawah
- Pertahankan ketinggian optimal 3-4 m atau 5-6 m
- Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
9. Penyerbukaan buatan, dilakukan
dengan :
- Mengumpulkan serbuk sari dalam kantong plastic bersih dengan
menggoyang-goyangkan bunga atau disapu dengan kuas halus
- Melakukan penyerbukan buatan pada malam hari jam 19.00-21.00,
dengan mengoleskan serbuk sari ke
kepala putik memakai kuas halus
10. Penjarangan buah. Penjarangan buah bertujuan
untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses
pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah,
ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan
bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya
harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dilakukan secara :
a. Penjarangan secara mekanis, dilakukan :
Penjarangan dilakukan secara :
a. Penjarangan secara mekanis, dilakukan :
- Pada saat buah sebesar bola tenis dengan menyisakan tiap dompol 1-2
buah dengan bentuk normal, sehat dan bebas dari hama & penyakit,
- Buah tidak saling bersinggungan dengan
membuat jarak antara dompol dalam satu cabang 20-30 cm.
b. Penjarangan kimiawi, yaitu
dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga
atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah
terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi
akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat
dibuahi akan mati dengan sendirinya.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit (Sejak Dini)
1. Hama Utama
a) Penggerek buah (Jawa : Gala-gala), bagian yang diserang buah.
Gejala, buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• membungkus/membrongsong buah terpilih sejak dini
• pengasapan di bawah pohon pada sore hari untuk mengusir imago
2) Mekanis yaitu, mengumpulkan buah yang terserang hama dan gugur untuk dimusnahkan/dikubur
3) Biologis yaitu, menggunakan semut rang-rang untuk mengusir imago atau menggunakan musuh alami lain yaitu lalat Tachinidea (Argyroplax basifulfa), Ventura, sp.
4) Kimiawi yaitu, penyemprotan insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.
e) Penggerek batang dan cabang
Gejala : adanya lubang kecil bekas gerekan pada batang, dahan atau ranting dan mengeluarkan cairan dan kotoran berwarna kemerahan, akibatnya tanaman kering, daun layu/rontok dan mati.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis, sanitasi kebun dari gulma dan tanaman inang seperti tanaman jeruk, kopi, kakao, sirsak dll.
2) Mekanis, memotong bagian tanaman yang terserang 5 cm di bawah lubang gerek, kemudian membakarnya supaya larva mati atau memasukkan kawat ke dalam lubang gerekan sehingga larva mati karena tertusuk kawat.
3) Biologis, menggunakan musuh alami yaitu Brazon zeuzerae (fam. Tachinidea) dan cendawan Beauveria bassiana.
4) Kimiawi, aplikasi parafin karbolinium plantarum dengan dosis 2 cc/L atau menginfus tanaman menggunakan insektisida sistemik melalui batang atau ujung akar.
2. Penyakit Utama
a) Phytopthora parasitica dan Pythium complectens, bagian yang terserang buah
Gejala : daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua; cabang pohon kelihatan sakit dan ujung- ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya; kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk; pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang; dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk
• upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan
2) Mekanis yaitu, pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar.
b) Kanker batang
Gejala : kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu :
a) Perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir di permukaan tanah
b) menanam tanaman yang tahan terhadap penyakit tersebut
c) memangkas daun yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban kebun
d) melakukan rotasi tanaman
e) melakukan pemupukan dengan pupuk organik/kandang yang dicampur kapur dan mengupayakan pH tanah 6,5
2) Mekanis yaitu, eradikasi tanaman sakit parah/mati, kulit yang sakit dikerok/dibuang sampai bagian yang sehat kemudian dibakar. Luka kerokan dibuat oval meruncing di bagian tas dan bawah sehingga luka cepat tertutup. Luka kerokan kemudian diolesi fungisida dan ditutup dengan karbolinum
3) Biologis yaitu, aplikasi jamur antagonis, Trichoderma harzianum, ke permukaan tanah
4) Kimiawi yaitu, mengkored/mengupas kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya Difolatan 4 F 3%.
c) Jamur upas, bagian yang diserang cabang tanaman
Gejala : pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang- benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu dan masuk ke dalam kulit dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu, memangkas bagian tanaman yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban
2) Mekanis yaitu, jika jamur sudah membentuk kerak merah jambu sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah ke bagian yang berjamur dan dimusnahkan
3) Kimiawi,
• Melumasi cabang yang terserang dengan fungisida, misalnya calizin RM
• menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
d) Busuk buah
Gejala awal serangan terdapat bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk pada bagian yang terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• Perbaikan drainase supaya tanah tidak terlalu basah/lembab
• areal pertanaman dibersihkan dari tanaman inang patogen seperti pepaya, nenas, jeruk dan coklat
2) Mekanis yaitu,
• memangkas daun dan dahan yang kurang diperlukan untuk mengurangi kelembaban
• pemusnahan buah yang terserang penyakit
• menghindari buah hasil panen bersentuhan dengan tanah
• tinggi cabang terbawah minimal 1 m.
e) Busuk akar
Gejala : timbulnya bercak nekrotik pada akar lateral dimulai dari bagian ujung; pada tingkat serangan yang tinggi, di atas permukaan tanah terdapat ujung cabang pohon yang mati, diikuti dengan berkembangnya dari cabang di bawahnya, daun layu dan gugur.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• perbaikan drainase agar tanah tidak terlalu lembab/basah
• penggunaan batang bawah yang tahan penyakit
2) Mekanis yaitu,
• menghindari luka mekanis pada bagian akar dan pangkal batang pada waktu pemeliharaan tanaman
• membongkar (eradikasi) tanaman yang terserang berat dan akarnya dimusnahkan
3) Kimiawi yaitu, menggunakan fungisida sistemik dengan cara dikocorkan atau diinfuskan ke akar
a) Penggerek buah (Jawa : Gala-gala), bagian yang diserang buah.
Gejala, buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• membungkus/membrongsong buah terpilih sejak dini
• pengasapan di bawah pohon pada sore hari untuk mengusir imago
2) Mekanis yaitu, mengumpulkan buah yang terserang hama dan gugur untuk dimusnahkan/dikubur
3) Biologis yaitu, menggunakan semut rang-rang untuk mengusir imago atau menggunakan musuh alami lain yaitu lalat Tachinidea (Argyroplax basifulfa), Ventura, sp.
4) Kimiawi yaitu, penyemprotan insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.
e) Penggerek batang dan cabang
Gejala : adanya lubang kecil bekas gerekan pada batang, dahan atau ranting dan mengeluarkan cairan dan kotoran berwarna kemerahan, akibatnya tanaman kering, daun layu/rontok dan mati.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis, sanitasi kebun dari gulma dan tanaman inang seperti tanaman jeruk, kopi, kakao, sirsak dll.
2) Mekanis, memotong bagian tanaman yang terserang 5 cm di bawah lubang gerek, kemudian membakarnya supaya larva mati atau memasukkan kawat ke dalam lubang gerekan sehingga larva mati karena tertusuk kawat.
3) Biologis, menggunakan musuh alami yaitu Brazon zeuzerae (fam. Tachinidea) dan cendawan Beauveria bassiana.
4) Kimiawi, aplikasi parafin karbolinium plantarum dengan dosis 2 cc/L atau menginfus tanaman menggunakan insektisida sistemik melalui batang atau ujung akar.
2. Penyakit Utama
a) Phytopthora parasitica dan Pythium complectens, bagian yang terserang buah
Gejala : daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua; cabang pohon kelihatan sakit dan ujung- ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya; kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk; pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang; dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk
• upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan
2) Mekanis yaitu, pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar.
b) Kanker batang
Gejala : kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu :
a) Perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir di permukaan tanah
b) menanam tanaman yang tahan terhadap penyakit tersebut
c) memangkas daun yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban kebun
d) melakukan rotasi tanaman
e) melakukan pemupukan dengan pupuk organik/kandang yang dicampur kapur dan mengupayakan pH tanah 6,5
2) Mekanis yaitu, eradikasi tanaman sakit parah/mati, kulit yang sakit dikerok/dibuang sampai bagian yang sehat kemudian dibakar. Luka kerokan dibuat oval meruncing di bagian tas dan bawah sehingga luka cepat tertutup. Luka kerokan kemudian diolesi fungisida dan ditutup dengan karbolinum
3) Biologis yaitu, aplikasi jamur antagonis, Trichoderma harzianum, ke permukaan tanah
4) Kimiawi yaitu, mengkored/mengupas kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya Difolatan 4 F 3%.
c) Jamur upas, bagian yang diserang cabang tanaman
Gejala : pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang- benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu dan masuk ke dalam kulit dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu, memangkas bagian tanaman yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban
2) Mekanis yaitu, jika jamur sudah membentuk kerak merah jambu sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah ke bagian yang berjamur dan dimusnahkan
3) Kimiawi,
• Melumasi cabang yang terserang dengan fungisida, misalnya calizin RM
• menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
d) Busuk buah
Gejala awal serangan terdapat bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk pada bagian yang terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• Perbaikan drainase supaya tanah tidak terlalu basah/lembab
• areal pertanaman dibersihkan dari tanaman inang patogen seperti pepaya, nenas, jeruk dan coklat
2) Mekanis yaitu,
• memangkas daun dan dahan yang kurang diperlukan untuk mengurangi kelembaban
• pemusnahan buah yang terserang penyakit
• menghindari buah hasil panen bersentuhan dengan tanah
• tinggi cabang terbawah minimal 1 m.
e) Busuk akar
Gejala : timbulnya bercak nekrotik pada akar lateral dimulai dari bagian ujung; pada tingkat serangan yang tinggi, di atas permukaan tanah terdapat ujung cabang pohon yang mati, diikuti dengan berkembangnya dari cabang di bawahnya, daun layu dan gugur.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
• perbaikan drainase agar tanah tidak terlalu lembab/basah
• penggunaan batang bawah yang tahan penyakit
2) Mekanis yaitu,
• menghindari luka mekanis pada bagian akar dan pangkal batang pada waktu pemeliharaan tanaman
• membongkar (eradikasi) tanaman yang terserang berat dan akarnya dimusnahkan
3) Kimiawi yaitu, menggunakan fungisida sistemik dengan cara dikocorkan atau diinfuskan ke akar
Rencana Biaya Awal
Komponen biaya yang
diuraikan di bawah ini hanya merupakan kebutuhan modal usaha penanaman bibit koleksi durian seluas 2.125 m2 plus beberapa lahan (dan tidak
termasuk perawatannya di sekeliling lahan). Adapun rincian
kebutuhan modal awal dapat dilihat di bawah ini:
Analisis Biaya Awal
Perencanaan
1 Pembuatan Proposal
2 Perencanaan Kegiatan
3 Perencanaan Biaya dan Analisis biaya
4 Kegiatan Survei Lapangan
3 Perencanaan Biaya dan Analisis biaya
4 Kegiatan Survei Lapangan
Survei potensi, Analisis
unsur hara, sample, Analisis riwayat penyakit.
Sudah dilakukan yang merupakan bentuk layanan/ service yang kami berikan.
Sudah dilakukan yang merupakan bentuk layanan/ service yang kami berikan.
Persiapan lahan
1. Pembersihan lahan dan penebangan pohon
2. Pembuatan ajir dan
jarak tanam 2 HOK* @ Rp 75.000 = Rp 150.000
3. Pembuatan Lubang tanam
besar 70 Lubang Durian @ Rp 10.000 = Rp 700.000
Pembuatan Lubang tanam 15 Lubang Cherry @ Rp 5.000 = Rp 75.000
4. Pembuatan saluran pembuangan besar untuk drainase 6 HOK @ Rp 450.000
Pembuatan Lubang tanam 15 Lubang Cherry @ Rp 5.000 = Rp 75.000
4. Pembuatan saluran pembuangan besar untuk drainase 6 HOK @ Rp 450.000
5. Pemberian Furadan (pengendalian rayap) 2 HOK @ Rp 75.000 = Rp 150.000
6. Penyemprotan Alang-alang 3X (bertahap) 2 HOK @ Rp 75.000 = Rp 150.000
7. Pembelian Furadan dan Round Up Rp 400.000
7. Pembelian Furadan dan Round Up Rp 400.000
Subtotal Rp 2.075.000
Penyediaan bibit tanaman
Perburuan Jenis Bibit durian top antara lain:
- Bibit durian Bawor
- Bibit durian Musangking
- Bibit durian Ochee (Duri Hitam)
- Bibit durian Sotok Mas
- Bibit durian Monthong Super
- Bibit durian Sukun
- Bibit durian Sunan
- Bibit durian Kholil
- Bibit durian Jarum Mas
- Bibit durian Terong
- Bibit durian Ketan
- Bibit durian Sumber (Tanpa Biji)
- Bibit durian Kanjo
- Bibit durian Merah Banyuwangi
- Bibit durian D24 / Sultan
- Bibit durianSi Mimang
- Bibit durian Vera
- Bibit durian Menoreh Kuning
- Bibit durian Si Tokong
- Bibit durian Petruk
- Bibit durian Dibyo Mas
- Bibit durian Jambon
- Bibit durian Bokor Mas
- Bibit durian Nanas
- Bibit durian Kendil
- Bibit durian Kanee
- Bibit durian Srikandi
- Bibit durian Pelangi Manokwari
dll.
Bibit berkualitas Durian Super 49 Bibit @ Rp 200.000 = Rp 9.800.000
Bibit berkualitas Durian 20 Bibit @ Rp 150.000 = Rp 3.000.000
Bibit berkualitas Lengkeng Kristal 2 dan King Longan 7 Bibit @ Rp 150.000 = Rp 1.050.000
Bibit berkualitas Cherry 15 Bibit @ Rp 100.000 = Rp 1.500.000
Ongkos Kirim Rp 250.000
Subtotal Rp 15.600.000
Penanaman
1. Distribusi bibit durian ke lubang tanam 70 Bibit Durian dan
Lengkeng @ Rp 1.000 = Rp 70.000
Distribusi bibit durian ke lubang tanam 15 Bibit Cherry @ Rp 5000 = Rp 7.500
Distribusi bibit durian ke lubang tanam 15 Bibit Cherry @ Rp 5000 = Rp 7.500
2. Penanaman Bibit 70 Bibit Durian @ Rp 2.000 = Rp 140.000
Penanaman Bibit 15 Bibit Cherry @ Rp 1.000 = Rp 15.000
Penanaman Bibit 15 Bibit Cherry @ Rp 1.000 = Rp 15.000
Subtotal Rp 232.500
TOTAL BIAYA AWAL: Rp 17.907.500,-
TOTAL BIAYA AWAL: Rp 17.907.500,-
PENUTUP
Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa proposal ini hanya menganalisa biaya sampai kegiatan penanaman bibit durian saja. Untuk biaya perawatan pasca penanaman adalah biaya selanjutnya yang akan dibutuhkan setiap kali kegiatan itu berlangsung, terutama saat rawan umur 0-2 tahun yang memerlukan perawatan intensif. Terima kasih.
Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa proposal ini hanya menganalisa biaya sampai kegiatan penanaman bibit durian saja. Untuk biaya perawatan pasca penanaman adalah biaya selanjutnya yang akan dibutuhkan setiap kali kegiatan itu berlangsung, terutama saat rawan umur 0-2 tahun yang memerlukan perawatan intensif. Terima kasih.
*HOK = Hari Orang Kerja
Kami juga menjual bibit-bibit durian super eksotis, baik lokal maupun introduksi:
(Selama stock persediaan masih ada)
Bibit durian Bawor, Bibit durian Musangking, Bibit durian Ochee (Bibit durian Duri Hitam), Bibit durian Sotok Mas, Bibit durian Monthong Super, Bibit durian Sukun, Bibit durian Sunan, Bibit durian Kholil, Bibit durian Jarum Mas, Bibit durian Terong, Bibit durian Ketan, Bibit durian Sumber (Bibit Durian Tanpa Biji), Bibit durian Kanjo (Bibit Durian Kan Yao), Bibit durian Merah Banyuwangi, Bibit durian D24 (Bibit Durian Sultan), Bibit durian Si Mimang, Bibit durian Vera, Bibit durian Menoreh Kuning, Bibit durian Si Tokong, Bibit durian Petruk, Bibit durian Dibyo Mas, Bibit durian Jambon, Bibit durian Bokor Mas, Bibit durian Nanas, Bibit durian Bibit durian Plangkrongan, Bibit durian Kendil, Bibit durian Kanee, Bibit durian Srikandi, Bibit durian Pelangi Manokwari, dll.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan